Mapeed di Alas Kedaton

Yup... Beberapa peedan datang secara beruntun dari siang sampe sore hari menuju Pura Alas Kedaton. Odalan yang dilaksanakan tanggal 21 Februari 2012 ini diawali dengan gerimis. Selanjutnya sinar mentari mulai berada di selah-selah pepohonan yang sudah basah oleh air hujan.

Wanita-wanita berkebaya datang ke pura dengan menjunjung gebogan. Geogan yang berisi diisi dengan buah, jajan juga dilengkapi dengan canang. Bentuk dan warninya yang menarik kalau dilihat. Dengan berjalan berbarisan menuju hutan kecil yang ada di Kabupaten Tabanan.

Persembahyangan di pura yang berada agak ke bawah dataran yang ada di samping ini terlihat berada di sebuah cekungan di tengah hutan. Persembahyangan juga tidak diperkenankan memakai sarana berupa api, seperti dupa ataupun asep.

Hal yang menarik ada di Pura Alas Kedaton adalan banyaknya monyet berada di sekeliling areal tersebut. Habitat monyet yang cocok berada di hutan, menjadkan monyet mendapat temapt tinggal yang sesuai. Jika di hari biasa monyet-monyet ini diberi makan oleh pengelola, pada saat odalan ini banyak para umat juga memberikan monyet ini lungsuran (buah atau jajan yang sudah dihaturkan).

Setelah hari beranjak sore dilaksanakan acara pengerebegan, beberapa orang berkeliling sebanyak tiga kali ke madia mandala pura. Sesuunan barong dan rangda juga disiapkan di halaman pura dan bersiap kembali ke desa masing-masing.


Ibu-ibu mapeed menuju pura ditemani anak-anak.


Para wanita dengan berbusana kebaya menuju pura, ditemani juga dengan binatang kesayangan.


Monyet dengan anaknya yang ada di hutan Alas Kedaton.


Pemangku memercikan tirta selesai persembahyangan.


Gebogan-gebogan terpajang selesai dihaturkan di pura.


Acara ngerebeg mengelilingi madia mandala pura Alas Kedaton.

Tidak ada komentar:

Paling Banyak Dilihat