Tari Leko

Yup...Tari Leko merupakan tarian langka karena hanya terdapat pada tiga tempat di Bali yakni di sibanggede - badung, Tunjuk - Tabanan dan Pedem - Jembrana.
Tari Leko dari Sibanggede - badung adalah Joged kuno yang memiliki kekhasan tersendiri dengan nuansa Palegongan pada iringan dan ragam gerak tariannya sebelum mencari pengibing dengan diiringi musik bamboo. Tarian ini sudah ada sejak tahun 1930-an dan telah terkenal di daerah badung Utara tahun 1950-an. Namun perkembangannya mengalami pasang surut karena jarang pentas. Walaupun demikian warga pendukungnya dari banjar parekan sibanggede senantiasa melestarikan tarian langka ini karena berfungsi sebagai hiburan. Adapun penari yang tampil sekarang adalah generasi kedelapan. setelah tarian pembuka berakhir, dilanjutkan dengan gending gandrangan untuk mengantar tari ibing-ibingan.

urutan penampilan :
1. Tari condong : dibawakan oleh seorang penari dengan gerak-gerak abstrak.
2. Tari Kupu-kupu tarum : dibawakan berpasangan yang menggambarkan sepasang kupu-kupu sedang bercengkrama di taman bunga sambil menghisap madu.
3. Tari onte : dibawakan berpasangan, dikisahkan sepasang muda-mudi sedang memadu kasih
4. Tari Goak Manjus : dibawakan berpasangan yang menggambarkan sepasang burung gagak sedang mandi sambil melompat ke kanan dan ke kiri
5. Joged : dibawakan oleh seorang penari secara bergantian yang akan mencari pasangan untuk diajak menari di antara penonton.









Gong Kebyar Denpasar

Yup... Gong Kebyar wanita yang menampilkan Budaya Kesuma Sari dari Pegok yang memainkan tabuh Cerukcuk Punyah dan menampilkan Tari gabor dan tari Mregapati yang berdampingan dengan Gita Swara Wulandari dari Padangsambianyang memainkan tabuh Buaya Mangap dan menampilkan Tari Panyembrahma dan tari Margapati.









Gong Kebyar Denpasar

Yup... Gong Kebyar Anak yang menampilkan Swara Darma Pawerti dari Pedungan yang memainkan tabuh Windhu Segara dan menampilkan Tari Puja santi dan tari Margapati berdampingan dengan Merdu Swara dari Pemogan yang memainkan tabuh Gita Kelanguan dan menampilkan Tari Sekar jempiring dan Tari Margapati.









Gong Kebyar Denpasar

Yup... Gong Kebyar Wanita yang menampilkan Ratna Kusuma dari banjar Saba, Penatih yang memainkan tabuh Sekar Gadung dan membawakan Tari Sekar Jempiring dan Tari Tenun berdampingan dengan Semara Ratih dari Denbiyu, Penatih yang memainkan tabuh Cudamani dan membawakan Tari Pendet dan Tari Wirayuda.









Gong Kebyar Denpasar

Yup... Gong Kebyar Anak yang menampilkan gong kebyar anak dari Banjar Titih yang menampilkan Tari Puspanjali dan Tari Wirayuda berdampingan dengan Gita Werdi Sancaya dari Bukit Buwung, Kesiman yang membawakan tabuh pepanggulan Ngulati dan membawakan Tari Puspanjali dan Tari Margapati.









Gong Kebyar Denpasar

Yup... Gong Kebyar Anak Denpasar yang menampilkan Darmayasa dari Banjar Anyar, Padangsambian yang memainkan tabuh telu Dadakan dan menampilkan Tari Puspanjali dan Tari Jauk berdampingan dengan Praja Musti dari banjar Gunung, Penatih yang memainkan tabuh telu Giri santi dan menampilkan tari puspanjali dan Tari Wirayuda.









Gong Kebyar Denpasar

Yup... Gong Kebyar Anak yang menampilkan Wirajana dari Tangguntiti, Tonja dengan menampilkan Tari Sekar Jempiring dan Tari Baris yang berdampingan dengan Yogi Swara dari Pura Dalem Penataran Agung yang memainkan tabuh Gentuh dan menampilkan Tari Sekar Jempiring dan tari Margapati.









Gong Kebyar Denpasar

Yup... Gong Kebyar Anak yang menampilkan Mredangga Tenaya dari Batu Jimbar, Sanur yang menampilkan tabuh Batur Sari dan menampilkan Tari Pendet dan tari kreasi Putri Ayu berdampingan dengan Gita Rare Gita Swara yang memainkan tabuh Batur Sari dan menampilkan Tari Puspanjali dan Tari Cendrawasih.



Tari Cendrawasih

Penari Cendrawasih berbusana layaknya mengikuti keindahan dari burung cendrawasih. Biasanya dengan ekor berwasna kuning. Memakai mahkota (gelungan) dengan berbentuk burung, kepala menghadap depan dan sayapnya terhempak ke samping. Penari juga mengenakan gelang yang melekat di kedua lengan dan pergelangan tangan.

Gerak tari mengikuti burung cendrawasih, yang mungkin banyak terdapat di daerah Indonesia timur seperti di Papua dan sekitarnya. Penarinya biasanya gadis-gadis yang berpasangan. Gerak terkadang melakukan lompatan-lompatan kecil dan memamerkan ekornya. Terihat dari tarian ini mereka layaknya burung yang saling bercanda, merpindah dari dahan ke ranting dan mereka sangat menikmati keindahan alam bersama teman dan pasanganya.

Tari Cendrawasih bisanya dipentaskan saat acara-acara tertentu sebagi tontonan kepada warga. Terlihat dibawakan saat pesta kenaikan kelas, pentas seni tari dan beberapa acara lain untuk memberikan tontonan.




Tari Putri Ayu menggambarkan seorang putri yang cantik dan penuh dengan wibawa. Gerak-geraknya pun mencerminkan seorang yang penuh dengan kesopanan. Ayu atau sangat cantik baik dari gerak maupun hatinya.



Tari Pendet

Para penari berpakian cukup unik. Dengan hiasan bunga dan emas di rambut serta membawa nampan kecil yang berisi rangkaian janur dengan isi beraneka bunga. Dari segi pakaian ini masik terlihat gadis Bali zaman dahulu. Masih mneggunakan sabuk dan pundak masih belum tertutup oleh pakaian hanya sabuk yang diselempangkan di salah satu pundaknya. Beberapa daerah menggunakan busana agak berbeda mulai dari prada emas yang masik minim dan juga full prada.

Tarian ini dibawakan gadis-gadis dengan lembah gemulai. Tarian penyambutan tamu ini tidak begitu beringas, tapi sangat sayu penuh dengan senyum. Pada saat berdiri maupun bersimpuh sesekali mengedipkan mata dan melemparkan bunga-bunga yang dibawakanya. Pada masanya sekarang tidak hanya para remaja yang menarikan Tari Pendet ini tetapi tidak kalah anak-anak dan para ibu-ibu juga berperan aktif. Tarian diiringi dengan tabuh gong yang agak lambat.

Tarii ini biasa tampil saat para tamu mulai berdatangan. Kerap kali tarian ini ditampilkan untuk menyambut tamu penting dan juga yang bergerak di pariwisata akan sering menjumpai tarian ini. Tak dipungkiri kelestarian ini juga didukung seringnya tampil saat acara-acara besar yang bersifat internasional ada di Bali. Tapi tidak hanya hal tersebut, kesenangan dan kecintaan warga untuk tetap belajar dari kecil sebagai salah satu upaya melestarikannya.

Konon tarian ini terinsfirasi dari Tari Pendet yang sering ditarikan di pura-pura. Tarian sakral ini memang ada sejak dahulu. Biasanya tarian pendet di pura ditarikan secara idak sadar (kesurupan). Diperlukan beberapa upakara ataupun sesajen sebelum tarian dimulai. Terkadang mereka langsung sentak bisa menari walaupun keseharianya tidak pernah menari. Inspirai ini membuat dibuatkan tari pendet untuk pertunjukan.


Permainan musik terompong


Permainan musik kendang

Gong Kebyar Denpasar

Yup... Gong Kebyar Anak Denpasar yang menampilkan Giri Kencana dari Sumerta Kaja (pakian putih) yang memainkan tabuh egar dan menampilkan Tari Egar dan tari Wirayuda berdampingan dengan Alit Panti Budaya dari Panti Budaya, Pemogan yang memainkan tabuh Sekar Gadung dan menampilkan Tari Panyembrahma dan Tari Wirayuda.










Gong Kebyar Wanita Denpasar

Yup... Gong Kebyar Wanita Denpasar menampilkan Puspa Ganda Swari dri banjar Ketapian Kaja yang memainkan tabuh telu Telaga Waja dan menampilkan Tari Pendet dan Tari Wirayuda berdampingan dengan Sekar Sari dari Pekambingan (kebyaya merah muda) yang memainkan tabuh Segara Madu dan menampilkan Tari Pendet dan Tari Wirayuda pada 6 September 2009.









Paling Banyak Dilihat