Duka lara sing pegat-pegat nepenin titiang.

Senang mendengarkan lagu Bali ini. Mengisahkan anak yang setiap hari kerja di jalanan, rasa berkeinginan seperti teman-temannya bisa ikut merasakan mencari ilmu di bangku sekolah. Tapi ada daya kenyataan berkata lain, tapi dia selalu berusaha bekerja sebaik mungkin demi cita-citanya bisa bersekolah.

Duka lara sing pegat-pegat nepenin titiang. Duh Betara napi minab kaiwangan titiang. Edot mase titiang cara timpal-timpale sabilang semengan nganggon setelan majalan masekolah. Kewala jani suba pada malenan timpal majalan masekolah tiang majalan magae pang stata misi baan basange.

Bali 22 Oktober 2017


Terlihat dalam foto proses nyerser dan napinin.

Dalam pertanian Bali beberapa orang membentuk kelompok yang disebut dengan Sekaa Manyi. Mereka adalah suatu grup yang bekerja untuk memanen padi. Semuanya mengerjakan pekerjaannya masing-masing. Mulai dengan memotong padi (ngetepin), ada yang mengumpulkan dan membawa ke tempat merontokkan menjadi gabah (tukang kajang), ada yang merontokkan padi dengan memukulkan padi ke sebuah kayu (tukang gedig) sehingga akan terpisah antara biji (gabah) dengan batangnya (somi). Kemudian gabah-gabah ini diseleksi, dilakukan pemilahan mana yang layak dan tidak. Layak dan tidaknya dilihat dari warna gabah dan berisi tidaknya (puyung misi). Proses seleksi ini dilakukan dengan cara menjatuhkan gabah dari tempat yang tinggi dengan bantuan nampan yang terbuat dari bambu (ngiyu) yang biasa disebut dengan nyerser. Juga dengan memilih beberapa gabah dengan cara yang disebut dengan napinin.

Terlihat dalam foto proses nyerser dan napinin.
Tampaksiring, Bali 23 Oktober 2017.


Perang tipat di Kapal

Satu-satunya wanita yang ikut dalam tradisi ini.
Awas ya jangan sampai jangan kena si ibu!
Perang tipat di Kapal
Bali 5 Oktober 2017


Akhirnya saya potret saja dulu sebagai kenangan.

Saat saya melihat tempat ini, saya merasa ini adalah tempat yang tidak asing lagi padahal saya baru pertama kali ke sini. Saya merasa saya sering melihat, bahkan sering berada di sini. Kebetulan waktu itu di sedang motret upacara adat di sebelahnya.

Tanpa disadari seorang Jro Mangku sudah ada di samping saya, lalu bertanya sedang apa kenapa melihat kerimbunan itu? Setelah saya jelaskan, akhirnya Jro Mangku memberi sedikit masukan kepada saya. Tidak banyak yang bisa saya ingat. Tapi pada intinya, kehidupan ini sudah ditakdirkan tempat-tempat tertentu dan bertemu dengan orang-orang. Yang akan kita temui adalah hasil perbuatan dari diri kita di masa lalu. Entah itu akan menerima sesuatu atau kita yang harus membayar “hutang” kepada yang kita temui.

Akhirnya saya potret saja dulu sebagai kenangan.


Mari kita mandi dulu, menikmati air yang jernih ini.

Mari kita mandi dulu, menikmati air yang jernih ini.
Sebelum semua jadi obyek wisata dan kita harus membayar di tempat kita sendiri.
Tapi sekarang semua perlu uang, ya biarkanlah.
Semoga semua orang menjadi kaya, banyak uang!
Sehingga mereka tidak perlu berebut uang lagi!
Sudah banyak "korban" yang jatuh, salah satunya adalah alam kita sendiri.


Pura Bukit Sari Sangeh yang berada di tengah Hutan Pala.

Pura Bukit Sari Sangeh yang berada di tengah Hutan Pala.
Bali 21 Oktober 2017.



Rejang Kasutri saar odalan di Pura Puseh Kebon

Rejang Kasutri saar odalan di Pura Puseh Kebon, Singapadu.
Bali 5 Oktober 2017



Banten Gebogan saat odalan di Desa Tingas

Banten Gebogan saat odalan di Desa Tingas
Bali 5 Oktober 2017


Melasti Pura Tirta Empul

Melasti Pura Tirta Empul di Pantai Masceti, Gianyar.
Bali 3 Oktober 2017


tari wirayuda

Setiap saya menyaksikan pertunjukkan musik Bali gong (gamelan tradisi Bali) saya selalu teringat dengan teman saya fotografer dari luar. Dia bilang Bali sangat hebat, semua orang bisa jadi apa saja. Tiba-tiba orang itu bisa jadi penari, pemain gong (gamelan), membuat batu jadi ukiran dan tiba-tiba orang itu bisa dilihat menyabit rumput untuk sapi (ngarit sampi). Semua orang Bali adalah Artis, Seniman dan foto model (karena sering dipotret).

Khususnya untuk pemain gong, orang itu seperti pemain akrobatik. Orang itu bisa menabuh sambil tidur, terpejam (saking hafalnya). Orang itu bermusik dengan mengobrol dengan rekannya, kadang dengan anaknya yang minta uang jajan, terkadang dengan istrinya karena mau ngasi dupa bunga untuk bersembahyang, kadang dengan temannya ngobrol tajen (adu ayam). Orang itu bisa sambil makan jajan, sambil minum kopi.



ngaben di Abianseka

Pangarakan patulangan jaran, memutar sebanyak tiga kali ketika menemukan persimpangan jalan menuju kuburan. Patulangan jaran (berbentuk kuda) digunakan untuk mendiang dengan soroh sangging (tukang ukir).

Upacara ngaben di Abianseka, Mas, Gianyar.
Bali 30 September 2017.


guli

Senang sekali melihat anak main guli (sebutan lokal untuk kelereng)
Bali 13 Oktober 2017.


Air

Dalam organisasi pertanian Bali yang secara khusus mengatur tentang air (irigasi) biasa disebut dengan Subak. Secara umum pengaturannya dalam Tri Hita Karana. Pertama: hubungan para petani dengan Sang Pencipta, seperti mengadakan upacara untuk air contohnya adalah Upacara Magpag Toya, Ngendagin, Pangwitwit dan lainnya. Kedua: adalah hubungan para petani dengan petani lainnya contohnya dengan adanya Sangkep, berkumpul para petani untuk membicarakan masalah-masalah tentang air yang biasanya dilakukan di Bale Timbang. Ketiga: adalah hubungan petani dengan alam, seperti cara-cara pengaturan air.

Secara umum air ini ternyata sudah diatur sedemikian rupa dalam Subak. Itu sudah ada ketentuannya, jadi tidak ada main-main atau keraguan. Sehingga Subak ini adalah acuan utama dalam pengaturan air di Bali.
Dari sumber air di hulu akan mengalir menuju sawah masing-masing dan sampai pada pembuangan. Dari sumber air (klebutan, bulakan atau lainnya) akan mengalir melalui telabah, dan masuk ke samping menuju sawah (ngerirun) untuk menjaga air yang diterima tetap besar maka akan dilakukan bendung air (empelan), air yang masuk ke sawah biasa disebut dengan tempek. Pada akhir penggunaan air yaitu pembuangan air akan mengalir melalui pangkung.

Tampaksiring, Bali 23 Oktober 2017.


Pura Bukit Sari Sangeh

Ketika seorang anak menunggu ibunya sambil mengitung barisan, kira-kira pada urutan keberapa ibunya berada ya?
Odalan (Upacara) Pura Bukit Sari Sangeh.
Bali 20 Oktober 2017.


Melasti Demulih

Tari Baris Jojor
Melasti Demulih, Bangli di Pantai Masceti, Gianyar.
Bali 3 Oktober 2017







Parade Baleganjur di Lapangan Baturiti

Parade Baleganjur di Lapangan Baturiti.
Dalam rangka HUT Kota Tabanan ke-524.
Bali 8 Oktober 2017.





Mapeed

Iringan ibu-ibu menuju pura untuk melaksanakan bakti persembahnyangan.


Anak Kecil Hebat

Yang paling kecil yang paling bersemangat.
Bali 20 oktober 2017.

Paling Banyak Dilihat