Dalam pertanian Bali beberapa orang membentuk kelompok yang disebut dengan Sekaa Manyi. Mereka adalah suatu grup yang bekerja untuk memanen padi. Semuanya mengerjakan pekerjaannya masing-masing. Mulai dengan memotong padi (ngetepin), ada yang mengumpulkan dan membawa ke tempat merontokkan menjadi gabah (tukang kajang), ada yang merontokkan padi dengan memukulkan padi ke sebuah kayu (tukang gedig) sehingga akan terpisah antara biji (gabah) dengan batangnya (somi). Kemudian gabah-gabah ini diseleksi, dilakukan pemilahan mana yang layak dan tidak. Layak dan tidaknya dilihat dari warna gabah dan berisi tidaknya (puyung misi). Proses seleksi ini dilakukan dengan cara menjatuhkan gabah dari tempat yang tinggi dengan bantuan nampan yang terbuat dari bambu (ngiyu) yang biasa disebut dengan nyerser. Juga dengan memilih beberapa gabah dengan cara yang disebut dengan napinin.
Terlihat dalam foto proses nyerser dan napinin.
Tampaksiring, Bali 23 Oktober 2017.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Paling Banyak Dilihat
-
Yup... Hari ini tanggal 5 Mei 2013 umat Hindu melaksanakan persembahyangan di Pura Samuantiga, Bali. Ada tradisi yang unik dari dari upacara...
-
Yup... Pentas Karawitan Klasik Gong Luang dari Kuta Utara, Badung pada Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-37 di Kalangan Angsoka Taman Budaya, Bal...
-
Yup... Upacara mendak bagia saat Karya Pura Dalem Marga di Bali pada 8 April 2015.
-
Yup... Upacara melasti Pura Besakih di Bali pada 12 April 2014. Upacara ini bermaksud untuk pembersihan dan pensucian.
-
Yup... Melasti Pura Samuan Tiga, Gianyar, Bali menuju Pantai Masceti pada tanggal 17 Mei 2012. Perjalanan menuju pantai dimulai dari jam 5 p...
-
Pura Bukit Sari Sangeh yang berada di tengah Hutan Pala. Bali 21 Oktober 2017.
-
Yup... Upacara melasti seputaran pura Beratan di Bali pada 28 Maret 2014. Upacara untuk pemebersihan secara sekala dan niskala. ...
-
Yup... Persembahayan yang unik dihaturkan warga ke Pura Penataran Sasih, Bali pada tanggal 4 Maret 2013. Perembahan yang berupa ogoh-ogoh ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar