Puncak Karya di Pura Samuan Tiga

Yup... Puncak Karya Padudusan Alit di Pura Samuan Tiga pada 18 April 2011. Karya berlangsung pada malam hari, dari pagi sudah terlihat beberapa upacara-upacara menuju puncak karya.


Untuk menjaga penerangan saat gelap, dari awal sudah dilakukan pemeriksaan lampu-lampu di areal pura.


Dari pagi sampai sore ibu-ibu berdatangan dengan menjunjung gebogan menuju pura.


Barong yang sudah mulai menuju madia mandala untuk melakukan prosesi upacara.


Prosesi Presawia, prelingga dan tapakan berkeliling tiga kali di madia mandala pura.


Permas, sebutan untuk pengayah perempuan dalam prosesi mengelilingi madia mandala sebanyak tiga kali.


Selesai melakukan prosesi Presawia tapakan ditempatkan di masing-masing tempat yang sudah disediakan.


Tentunya ini juga menjadi sesuatu yang menarik dan unik di Pura Samuan Tiga, salah satu pemedek yang menghaturkan pajegan yang tingginya hampir tiga meter dengan isi beberapa buah, bunga,jajan dan sembilan daging ayam panggan. Dijunjung dengan begitu kuat oleh seorang ibu. Biasanya terdapat dua pajegan semacam ini, sebab yang satu berhalangan karena ada keluarga sakit jadi hanya satu yang datang untu karya ini.


Sementara ibu sedang menghaturkan banten ke palinggih-palinggih sorang anak menjaga banten-bantenya. Ini juga menjadi hal yang sangat menarik di pura ini. Para pemedek pada saat ke pura begitu banyak membawa banten. Jadi setiap pelinggih diahaturkan banten, jadi bisa dilihat banyaknya banten yang perlu dihaturkan.


Acara Murwa Daksina berlangsung ketika Betara dari Penataran Sasih sampai di Pura Samuan Tiga. Acara yang mengelilingi pura sebanyak tiga kali, diikuti dengan beberapa pemedek dan tentunya Betara Penataran Sasih pada saat petang hari.

Tidak ada komentar:

Paling Banyak Dilihat