Panca Wali Krama di Pura Gunung Raung


Para pemedek yang sudah selesai melakukan persembahyangan, tampak berjalan pulang.


Transportasi truk tampak banyak mengangkut para pemedek yang ada tidak jauh dari daerah pura.


Persembahan yang tapat ditaruh secara rapi.


Penyu salah satu sarana untuk upakara.


Kebo juga termasuk salah satu untuk upakara.

<
Ngayah memikin jajan untuk upakara.


Tampak suasana di dalam pura, di depan terlihat bale kulkul yang kulkulnya terbuat dari tangkai bunga (tangkainya saja sebesar gitu gimana bunganya ya). Katanya tangkai bunga ini hanya ada 2 dan satunya ada di pura lain.


Pura Gunung Raung nampak dari luar.


Bale kulkul yang berada di pohon Leci.


Untuk kepentingan upcara, binatang-binatang biasanya dibawa keliling areal pura sebanyak tiga kali. tampak kambing ini enggan untuk bejalan jadi terpasa untuk digendong.


Karena upcara puncak akan berlangsung lagi beberapa hari jadi barong yang nampak belum penuh. Nantinya tempat ini akan penuh dengan barong, kalau semua barong tidak ada halangan untuk datang diperkirakan barong yang datang berkisar dua puluhan dan beberapa tapakan seperti rangda dan lainnya.


Tampak anak yang ikut menarik anak anjing untuk mengitari pura.




Ngayah tidak hanya memebuat upakara da sebagainya, memungut sampah juga bagian dari ngayah yang sangat berarti.

Dulang-dulang tidak saja terbuat dari kayu tetapi juga dari selaka sebagai tempat persembahan seperti buah dan jajan.

Tampak seorang yang menghaturkan bakti dengan berlatarkan barong padi.


Menyapu untuk kebersihan pura juga termasuk ngayah yang sangat berarti.


Tampak anak yang tertegun melihat barong-barong.


Tampak anak-anak yang menunjukan foto-fotonya. Punia foto juga bisa berperan, seorang yang mempuniakan fotonya yang nantinya dicetak dan dilaminating dan dijual seharga lima belas ribu rupiah.

Tidak ada komentar:

Paling Banyak Dilihat