Yup... Ini adalah acara Karya Agung Panca Wali Krama Penyegjeg Jagat di Khayangan Jagat Pura Gunung Raung. Pura ini terletak di Desa Pekraman Taro Kaja, Taro, Tegallalang, Gianyar, Bali.
Acara berlangsung dari Tanggal 7 Oktober 2010 sampa...i dengan 10 April 2011. Dalam rentetan upacara ini ada yang dinamakan dengan 'Nyenuk' yang dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2011.
Nyenuk kalau mungkin diartikan adalah tamu. Jadi acara ini adalah dikisahkan dengan kunjungan tamu. Tamu-tamu ini sebenarnya datang dari 9 penjuru mata angin (dewata nawasanga). Dalam nyenuk ini para 'tamu-tamu' tersebut dikumpulkan di satu tempat yaitu di Desa Puakan. Dan berjalan menuju Pura Gunung Raung sekitar 4 km. Orang-orang yang ikut dalam parade ini dari beberapa desa yang ada di sekitar dan ada juga dari daerah lain. Meraka dalam jumlah yang sangat banyak. Yang sepesial dari mereka adalah dari segi busana yang dikenakannya ada yang warna merah, putih, kuning, hitam dan sebagainya. Dan banyak lagi yang ikut dalam parada ini dari anak-anak sampai orang tua semua turun ke jalan untuk ikut melaksanakan acara nyenuk ini. Mereka pun tidak lupa memebawa hasil-hasil dari pertanian mereka dan ada 9 ogoh-ogoh yang melambangkan dari 9 dewata nawasanga.
Sesampainya mereka di depan Pura Gunung Raung, mereka di sambut dan dipersilakan masuk. Ada sesuatu yang menurut saya unik dalam penyambutan ini, sebelum mereka masuk ke pura mereka terlebih dulu ditanya. Kalau saya tidak salahartikan ke bahasa Indonesia :
"...Hai saudara-saudara yang berbusana merah yang datang dari selatan, siapakah gerangan? Mereka adalah para abdi dari Dewa Brahma membawa beberapa perlengkapan untuk upacara di pura ini."
Dan begitu selanjutnya sampai sembilan arah mata angin disebutkan. Dan akhirnya mereka masuk ke pura.
Buah-puah ditata di atas dulang untuk persiapan acara Nyenuk.
Buah-buah juga di taruh di tetegenan.
Banten-banten juga mulai dihaturkan sebelum berangkat ke desa Puakan.
Sebelum berangkat para pemuda-pemudi melakukan persembahyangan untuk kelancaran acara dengan mengenakan busana khusus.
Pemangku pun melaksanakan persembahyangan sebelum berangkat ke Desa Puakan.
Seorang nenek terlihat senyum sebelum memulai parade ini.
Buah-buah yang ditata di atas dulang tampak jatuh dari tempatnya sesampainya di Desa Puakan dan mulai dirapikan kembali.
Panas-panas nge-es dulu.
Berteduh dulu sebelum upacara di Puakan mulai.
Tari Baris, dalam upacara di Puakan.
Acara parade dari Puakan menuju Pura Gunung Raung segera dimulai.
Penari Baris bersiap mengikuti barisan.
Perjalanan segera dimulai dengan banyaknya orang yang mengikuti.
Patung-patung besar ditandu, ada sembilan patung besar begini yang menunjukan sembilan arah mata angin (dewata nawasanga).
Bungan Jaja adalah anak-anak yang ditandu dalam parade ini, anak-anak ini adalah keturunan raja dari Puri Ubud.
Anggota parade mendekati tujuan yaitu Pura Gunung Raung.
Parade sampai di Pura Gunung Raung dan setelah bersembahyang disediakan makanan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Paling Banyak Dilihat
-
Yup... Berbagai jenis patulangan (tatulangan) yang digunakan dalam setiap pangabenan di Bali. Patulangan ini biasanya berbentuk binatang dan...
-
Yup... Karya yang dilaksanakan di Mambal, Badung, Bali. Ibu-ibu mulai berkumpul di banjar dekat pasar untuk mapeed menuju pura pada sore ini...
-
Yup... Pembuatan Bade untuk upacara pelebon Tjokorda Raka Sukawati Ubud di Bali pada 8 Desember 2014. Beliau yang telah tiada dikenal dengan...
-
Yup... Menyaksikan tari-tari Bali di Denpasar pada tanggal 25 Februari 2012. Melihat lirikan tari Bali memang memberikan nuansa beda. Tar...
-
Yup... Parade Gong Kebyar Wanita oleh Sekaa Gong wanita Sekar Sari Br. Bongan Jawa Desa Bongan Kabupaten Tabanan dengan Sekaa Gong Kebyar Wa...
-
Yup... Upacara ngajum sekah serangkaian ngerit (ngaben massal) di Baturiti, Bali pada 9 Agustus 2014.
-
Yup... Tari Sanghyang Sampat yang ada di Penebel, Bali pada tanggal 14 Januari 2013. Tari ini dilakukan oleh orang yang kemasukan roh halus ...
-
Yup... Pentas seni tari Bali anak-anak di Bali pada 17 Mei 2014. Menampilkan Tari Wirayudha, Tari Condong dan Tari Cilinaya. Tari Wira...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar