Yup... Tradisi Siat Sampain yang dilaksanakan dengan setahun sekali yang tepatnya tiga hari setelah puncak karya di Pura Samuan Tiga. Kali ini tradisi ini dilaksanakan pada tanggal 21 April 2011 pada Padudusan Alit di Pura Samuan Tiga yang terletak di Bedulu, Belahbatuh, Gianyar.
Acara ini diawali dengan pengayah wanita (permas) dan pengayah laki-laki (parekan) berkeliling dalam pura. Dengan busana permas kebaya putih, kain hitam sementara parekan dengan putih-putih mereka bekeliling pura beberapa kali dari pagi sampai siang. Setelah beberapa kali berkeliling kemudian permas dan parekan turun dari menuju madya mandala dengan saling berpegangan satu sama lain sehingga membentuk sambungan berupa rantai, ini yang biasa disebut dengan ombak-ombakan. Kaki-kaki mereka menyentuh ujung-ujung teras dari palinggih-palinggih yang ada di pura.
Menghaturkan bakti di beberapa palinggih selanjutnya dilakukan mereka diperciki tirta. Selanjutnya di tempat yang disediakan sudak dikumpulkan banyak sampian. Sampian-sampian ini adalah dari dangsil-dangsil yang kemarinnya sudah dihaturkan. Mereka kemudian mengambil sampian-sampian tersebut dan saling dipukulkan ke teman-teman mereka ini disebut dengan siat sampian.
Selesainya siat sampian ini tapakan dari beberapa yang ada di pura bersiap untuk kembali ke desa masing-masing. Semua tapakan berkumpul di madya mandala dan berkeliling sebanyak tiga kali di dalam pura dan selanjutnya secara bergiliran meninggalkan pura.
Permas turun dari utama mandala dan siap berkeliling di madya mandala pura.
Permas menari di beberapa palingging di pura.
Permas mengelilingi madya mandala.
Ritual ombak-ombakan dimulai dengan menggandengkan tangan satu sama lain dan melewati ujung teras palinggih-palinggih dan menginjaknya.
Siat sampian oleh para parekan.
Tapakan berkumpul dan siap kembali ke desa masing-masing.
Tajen Pajeng acara setelah berkumpulnya tapakan-tapakan di madya mandala.
Pemundut dari berbagai desa berkeliling sebanyak tiga kali dan mencelupkan tangan mereka di bambu yang diisikan tirta sebagai pemelukatan sebelum kembali ke desa masing-masing.
Tapakan keluar pura dan ditunggu sama pemundutnya di luar pura.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Paling Banyak Dilihat
-
Yup... Yup... Tradisi nuuh pedanan-dananyang dilaksanakan di Sebatu, Bali paada tanggal 25 Februari 2015. Banten sok mulai memenuhi pura pus...
-
Yup... Kesenian Karawitan Klasik Jegog dan Tari oleh Sekaa Jegog Purwa Gita Desa Dangin tukaddaya Jembrana Kabupaten Jembrana pada Pesta Kes...
-
Yup... Tradisi ngerebong yang dilaksanakan di Pura Petilan, Bali ini memang tergolong sangat unik dengan adanya atraksi matebekan dan tapaka...
-
Yup... Berbagai jenis patulangan (tatulangan) yang digunakan dalam setiap pangabenan di Bali. Patulangan ini biasanya berbentuk binatang dan...
-
Kidung Sri Tanjung dikenal sebagai salah satu karya sastra yang ditulis di Banyuangi pada abad ke-17 saat Banyuangi masih bagian dari Blangb...
-
Yuup... Peedan yang nampak menarik terlihat dengan hamparan sawah di Tengkulak menuju Pura Samuan Tiga pada tanggal 26 April 2011. Dengan ha...
-
Yup... Pertunjukan pentas tari Bali di Wantilan Pura Penataran Sasih, Bali yang dilaksanakan pada tanggal 2 Maret malam. Beberapa tari Bali ...
-
Yup... Pentas seni klasik yang dilaksankan di Denpasar, Bali pada 26 Septemeber 2013. Sekaa kesenian klasik gandrung remaka Semara metu dari...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar