Berkumpulnya Puluhan Barong

Yup... Odalan di Pura Luhur Puncak Padang Dawa yang berada di Baturiti memang identik dengan berkumpulnya barong-barong yang ada di Bali. Pada tanggal 7 Maret 2012 ini tepat puncak odalan di pura ini. Dari hari minggu dan samapi pagi ini sudah berdatangan tapakan dari berbagai daerah di Bali.

Setelah hari mulai sore barong-barong dan tapakan lainnya berjalan menuju Beji yang berada tidak jauh dari Pura Luhur Pucak Padang Dawa. Barong-barong melewati pemandangan yang indah dengan latar terasering persawahan. Setelah selesai upacara di Beji tapakan pun kembali ke Jeroan Pura (pura bagian tengah) untuk ditempatkan di tempat-tempat semula, di balai-balai yang ada di pura.


Pemedek dari berbagai daerah di Bali saat tiba di Pura Luhur Pucak Padang Dawa.


Tapakan rangda saat mulai memasuki areal pura.


Truk pengangkut pemedek menuju pura.


Hujan dari pagi membuat para pemedek membungkus bantenya dengan kresek.


Tapakan saat ke Beji yang berada di tengah sawah.


Barong-barong kembali ke pura.


Tapakan rangda mulai diletakan di balai dalam pura.

Ngunya ke Pura Anyar

Yup... Acara ngunya ke Pura Anyar, Baturiti dilaksanakan Pura Pucak Padang Dawa sebelum melaksanakan odalah 7 Maret 2012 mendatang. Hari minggu ini juga sebelumnya dilaksanakan ke Pura Pucak Kembar di Pacung. Ngunya jika diartikan secara awam adalah berkunjungnya pamedek dan tapakan Ida Betara ke tempat-tempat suci lain.

Tapakan Ida Betara sampai di Pura Anyar ini sekitar jam empat sore, dengan letak pura yang berada di hutan kecil menambah kesejukan suasana. Tapakan yang berupa barong dan rangda ini tergabung dari beberapa desa yang ada di Bali diantaranyanya, dari Tag-tag, Bangah, Pucak Padang Dawa dan juga Payangan. Setelah selesai persembahyangan di Pura Anyar tapakan kembali menuju Pura Pucak Padang Dawa di Bangli.


Tapakan bebrbaris saat di jalan menuju Pura Anyar di Baturiti.


Barong dari Bangah menuju Pura Anyar.


Pamedek sampai di jaba Pura Anyar (sisi luar pura).


Barong macan saat di jaba pura.


Selesai persembahyangan di Pura Anyak umat kembali ke Pura Pucak Padang Dawa.

Pamedek Berdatangan ke Pura Pucak Padang Dawa

Yup... Serangkain odalan alit yang dilaksanakan di Pura Pucak Padang Dawa pada tanggal 7 Maret 2012. Mulai hari minggu 4 Maret 2012 ini pamedek mulai berdatangan ke pura, sesuunan ida betara dari berbaga daerah di Bali mulai datang dari pagi hari.

Pura Pucak Padang Dawa yang berada di Desa Bangli, Baturiti ini terkenal dengan berkumpulnya Barong dari berbagai daerah. Barong-barong yang berkumpul di sini sangat banyak. Di hari ini ilaksanakan beberapa upacara kecil dan puncak odalah akan dilaksanakan pada purnama tanggal 7 Maret 2012.


Ida pedanda


Anak dengan udeng yang unik sebelum sembahyang di pura.


Susana Pura Pucak Padang Dawa terlihat dari luar pura.


Pemedek naik menuju ke jeroan (dalam pura) untuk bersembahyang.


Upacara di jaba pura (sisi luar pura).


Rangda-ranga, Tapakan Ida Betara berdatangan dari berbagai daerah.

Sawah Seputar Baturiti

Menyaksikan keindahan tanah persawahan di seputaran Baturiti di pagi hari tanggal 4 Maret 2012. Ternyata begitu indahnya alam di daerah ini, tanpa banyak orang mengetahuinya. Persawahan yang ditampilkan lebih banyak keindahan terasering, ada juga dengan latar gunung.


Bibit padi siap tanam di Desa Bangli, Baturiti.


Pura Beji di tengah sawah di Desa Bangli, Baturiti.


Persawahan di Gunung Kangin, Baturiti.


Blauk yang sudah mengalami metamorfosis menjadi capung dan siap terbang di persawahan Abian Luang, Baturiti.


Sawah di daerah Pacung, Baturiti

Hamparan Sawah di Ceking

Yup... Hamparan terasering persawahan di Ceking, Tegalalang, Gianyar.







Tradisi Merebut Jajan

Tradisi Nuuh Pedanan-danan yang dilaksanakan di Pura Puseh Sebatu, Gianyar sore ini 26 Februari 2012. Ibu-ibu mulai berdatangan ke pura dengan menjunjung sok yang berisikan beraneka buah, jajan dan canang. Setelah semua berkumpul di pura, dilaksanakan persembahyangan. Dari deretan haturan yang diletakan di penatara pura terlihat sebuah asagan yang berhiaskan janur dan berisikan jajan yang disebut dengan sanganan lempeng. Seorang Wali Nuuh mulai mengucapkan mantera di samping asagan di kiri dan kanan dengan membawan lidi panjang yang berbentuk pecut. Konon dahulu pecut lidi ini diisi dengan uang kepeng (pis bolong). Wali Nuuh melaksanakan ngadur, keluar pura mendekati dan meneriaki anak-anak yang sudah berkumpul di luar pura (jaba sisi) dengan terus bersorak. Asagan yang yang ditandu oleh beberapa orang ikut keluar pura, anak-anak yang bertelanjang dada ini mulai merebut isi asagan. Wali Nuuh mulai memecuti anak-anak yang belum metatah ini ketika naik berebut isi asagan tersebut.


Wanita-wanita berkebaya menjunjung persembahan brwadah sok menuju pura.


Percikan tirta ke banten-banten yang diletakan di halaman pura.


Seorang ibu meletakan persembahan banten di halaman pura yang sudah mulai penuh oleh banten-banten lainya.


Meneduh sambil menunggu mulainya sembah bakti.


Orang-orang yang akan menandu asagan ngaturan bakti.


Pengucapan nyanyian mantra oleh wali nuuh di samping asagan.


Anak-anak bersorak menunggu asagan yang akan di bawa ke luar pura.


Anak-anak merebut isi asagan.

Tari-tari Bali

Yup... Menyaksikan tari-tari Bali di Denpasar pada tanggal 25 Februari 2012. Melihat lirikan tari Bali memang memberikan nuansa beda.


Tarian Tenun


Tari Tenun



Tari Tenun

Busana dari tarian ini lebih sederhana layaknya seorang gadis desa yang jauh dari kemewahan. Dengan busana lelunakan, pakaian dan juga kain yang cukup sederhana. Tapi dengan kemajuan sekarang ini biasanya juga ditambahkan dengan asesoris rambut dan kepala disimpakan bunga emas. Sabuk yang melilit di badan terasa kehidupan wanita Bali ditambah dengan sanggul rambut dan juga asesoris subeng di kuping. Di dada juga tampak colekan beberapa titik pamor, konon ini sebaga pertanda supaya tidak diganggu secara gaib disamping juga sebagai penangkal alergi karena banyak bekerja dengan kapas atau pun benang.

Tarian ini biasanya ditarikan oleh beberapa orang gadis atau tidak jarang juga tunggal. Gerak-gerak tari ini menampilkan si gadis yang sedang menenun. Mulai dari memintal benang, memasang benang di alat tenun pempersiapkan alat tenun dan sampai menenun untuk menghasilkan kain tenun yang berkwalitas baik. Dalam aksinya menenun ini penari selalu aktif terkadang berdiri layaknya memperbaiki benang, juga tampak bersimpuh untuk meneliti benang yang masuk ke alat tenun. Yang paling terlihat ketika penari bersimpuh tetapi terus bergerak, mungkin hal yang cukup sulit dilakukan oleh penari-penari yang belum terlatih. Terlihat sambil bersimpuh serong kiri-serong kanan dan juga bandan tegak dilakukan beberapa kali.

Dalam pentas seni setiap daerah di Bali tari ini sering sekali ditampilkan. Mungkin karena banyak yang tertarik karena dalam busana tidak terlalu mahal dan juga geraknya yang lebih mudah. Tari tradisi ini sampai saat ini masih tetap lestari tak terlepas dari sanggar-sanggar yang ada untuk selalu mengajarkan seni tari ini kepada murid-muridnya.

Kalau dilihat dalam kenyataanya kegiatan menenun sekarang mungkin sangat jarang dijumpai di Bali. Tidak sebanyak Tari Tenun yang ada, para pengerajin kain tenun dan kain endek ini sudah mulai banyak meninggalkan pekerjaanya konon karena penghasilanya tidak mencukupi mereka banyak beralaih ke profesi yang lain.



Penari Puspanjali sedang senyum.


Tari puspanjali berderetan dan siap menuju panggung pertunjukan tari.

Tari Puspanjali

Busana penari tampak begitu indah dan menarik untuk dilihat. Warna-warni yang yang tampak mencolok dan hidup menjadikan tarian ini daya tarik sendiri. Asesoris rambut yang penuh dengan bunga dan juga emas-emasan memberi kesan yang beda. Gelang di pergelangan tangan dan juga kain dan dimodifikasi juga layaknya saya yang hanya berada di sebelah kiri saja. Sabuk besar, badong dan juga selendang melintang di bahu menjadi ciri dari tari penyambutan ini.

Para gadis secara berkelompok bisanya menarikan tarian ini. Tari penyambutan untuk para tamu yang datang dengan gerak yang mendayu-dayu, lemah gemulai tidak ada gerakan yang keras dan ekpresif. Mukin layaknya menebarkan pesona sehingga para penonton tidak mau beranjak untuk menyaksikan tarian ini sampai tuntas. Rasa hormat dan juga simpatik kepada para tamu yang hadir sebagai tujuan utamnya.

Puspanjali dipentaskan sebagai awal acara dalam pertunjukan seni. Juga sering ditarikan saat ada tamu-tamu luar daerah yang datang. Tarian selamat datang ini sampai saat ini masih tetp lestari dan banyak dijumpai di setiap daerah di Bali. Tebiasa juga kelompok-kelompok seni atau sanggar selalu mengajarkan tarian ini.

Kata Puspanjali berasal dari kata puspa yang berarti bunga dan anjali bermakna menghormat. Tari Puspanjali merupakan tarian kehormatan untuk menyambut tamu yang digambarkan dengan keindahan bunga, hormat dari penyambut dan juga yang disambut.


Tari Manukrawa



Tari Cendrawasih

Penari Cendrawasih berbusana layaknya mengikuti keindahan dari burung cendrawasih. Biasanya dengan ekor berwasna kuning. Memakai mahkota (gelungan) dengan berbentuk burung, kepala menghadap depan dan sayapnya terhempak ke samping. Penari juga mengenakan gelang yang melekat di kedua lengan dan pergelangan tangan.

Gerak tari mengikuti burung cendrawasih, yang mungkin banyak terdapat di daerah Indonesia timur seperti di Papua dan sekitarnya. Penarinya biasanya gadis-gadis yang berpasangan. Gerak terkadang melakukan lompatan-lompatan kecil dan memamerkan ekornya. Terihat dari tarian ini mereka layaknya burung yang saling bercanda, merpindah dari dahan ke ranting dan mereka sangat menikmati keindahan alam bersama teman dan pasanganya.

Tari Cendrawasih bisanya dipentaskan saat acara-acara tertentu sebagi tontonan kepada warga. Terlihat dibawakan saat pesta kenaikan kelas, pentas seni tari dan beberapa acara lain untuk memberikan tontonan.



Tari Condong


Tari Sekar Jagat



Tari Margapati.


Tari Oleg tamulilingan


Tari oleg tamulilingan.

Parade Dokar sambut HUT Denpasar ke-20

Yup... Parade dokar dalam rangka menyambut hari ulang tahun Kota Denpasar ke-20. Parade yang mengambil start dan finish di depan Gedung Jayasaba, Denpasar. Puluhan dokar memenuhu depan jalan gedung, mereka diberangkatkan satu persatu untuk berkeliling Kota Denpasar. Setiap pengunjung yang hadir dipersilakan untuk naik secara gratis.


Kuda-kuda dihiasi dengan menariknya.


Seorang anak yang berbusana Bali, ikut juga menaiki dokar keliling kota.


Sepatu kuda.


Laju dokar keliling kota.


Dokar-dokar berjajar di depan Gedung Jayasaba, Denpasar.

Paling Banyak Dilihat