Pentas Kesenian Anak

Yup... Menyaksikan pentas seni tari anak-anak di Bali pada 8 Maret 2015.


Tari Kembang Girang

Tarian Bali yang terkesan lebih moderen ini mengenakan busana kekinian, bahu penari sudah mulai tertutup oleh baju. Pengenaan mahkota dengan hiasan jalinan bunga panjang dari rambut sapai dada. Pakaian lebih terasa kental dengan nuansa Bali lain, dengan bunga di rambut yang terkesan mengadopsi daerah luar. Penari adalah gadis dengan membawa kipas dan juga selendang yang ada di piinggir kiri dimainkan layaknya sayap-sayap.

Gerak Tari Kembang girang ini begitu enerjik bergerak dengan cepat ke sana-sini. Seperti seorang gadis yang sangat lincah dalam hidupnya, selain selalu memainkan kipas dan selendangnya, beberapa kali tampak dengan agem (gaya) menyamping dan memamerkan pantatnya. Beberapa kali para penari tampak bersatu dalam gerak, dan mulai mencar dengan posisi berbaris.

Ditampilkan dalam pentas seni tradisi maupun nasional. Dalam pertunjukan seni di beberapa tempat sering juga terlihat tarian ini ditampilkan. Karena termasuk pertunjukan balih-balihan atau bisa dipertunjukan ke pada umum setiap saat tanpa menunggu upacara keagamaan.

Tarian ini dikatakan sebagai tarainya Taman Budaya (Art Center) Bali. Sebagai pusat pertunjukan seni di Bali tentunya sangat menarik sekali memiliki tarian kebesaran seperti ini.



Menyanyi Bali


Tari Condong

Tari Condong merupakan tarian Bali yang biasanya menggunakan busana serba merah daengan hiasan prada emas. Dengan memakai mahkota (gelugan) seperti seorang putri. Tari ini dimainkan oleh seorang atau sekelompok gadis.

Tari ini merupakan bagian Tari Legong Kraton (lasem). Mengisahkan para bidadari yang sangat gemar menari dengan gerak tubuh yang lemah gemulai. Tarian ini sangat menarik untuk disaksikan, para penari bergerak sangat lentur baik saat mereka dengan agem (gerak) berdiri ataupun saat bersimpuh.


Tari Denpasar


Tari Cendrawasih

Penari Cendrawasih berbusana layaknya mengikuti keindahan dari burung cendrawasih. Biasanya dengan ekor berwasna kuning. Memakai mahkota (gelungan) dengan berbentuk burung, kepala menghadap depan dan sayapnya terhempak ke samping. Penari juga mengenakan gelang yang melekat di kedua lengan dan pergelangan tangan.

Gerak tari mengikuti burung cendrawasih, yang mungkin banyak terdapat di daerah Indonesia timur seperti di Papua dan sekitarnya. Penarinya biasanya gadis-gadis yang berpasangan. Gerak terkadang melakukan lompatan-lompatan kecil dan memamerkan ekornya. Terihat dari tarian ini mereka layaknya burung yang saling bercanda, merpindah dari dahan ke ranting dan mereka sangat menikmati keindahan alam bersama teman dan pasanganya.

Tari Cendrawasih bisanya dipentaskan saat acara-acara tertentu sebagi tontonan kepada warga. Terlihat dibawakan saat pesta kenaikan kelas, pentas seni tari dan beberapa acara lain untuk memberikan tontonan.



Sekaa gong anak


Drama anak-anak


drama anak-anak


Tari Joged

Dari segi tampilah Penari Joged terlihat tidak ada aturan yang begitu ketat. Berbeda dari masing-masing daerah. Ada yang hanya berbusana kebaya dengan kain, ada juga busana dengan lebih rumit dengan prada emas. tetapi tetap memakai mahkota (gelungan). Biasanya selalu membawa kipas dan selendang. Selendang ini nanti digunakan untuk menarik penontok sebagai pengibing.

Tarian pergaulan ini memang sangat digemari oleh para penonton karena ada interaksi diantarnya. Penonton juga dapat ngibing, menari bersama dengan penari di panggung. Gerak tari tidak mengikuti aturan yang pasti, ini disesuaikan dengan tabuh (musik) yang sedang dimainkan sekaa penabuh. Keluwesan, kecantikan dan perawakan penari menjadikan para penonton terkadang berebut untuk menjadi pengibing. Tabuh yang dimainkan juga terkesan bebas, untuk menarik para penonton menikmati suguhan ini biasanya dibawakan dari tabuh-tabuh yang masih hit saat ini. Bisa mengambil dari lagu-lagu ataupun sesuatu yang lagi tren.

Kesenian ini biasa dipentaskan saat ada acara budaya, hari-hari besar dan juga undangan ke masing-masing rumah saat ada hajatan. Tabuh sebagai pengiring biasanya digunakan tingklik, rindik, jegog dan tidak mengikat pada satu jeni alat musik. Untuk kesenian ini biasanya para pengibing duduk paling depan untuk mendapat giliran yang pertama, di beberapa tempat malah ada sampai membawa nomor antrian supaya dapat ngibing.

Konon tarian ini mulai berkembang di daerah Buleleng (Bali bagian utara) pada tahun 1946. Tarian ini begitu melegenda sampai sekarang. Tarian ini mendapat simpati yang besar di masyarakat akhirnya menyebar ke seluruh pelosok Bali sampai sekarang kesenian tari Joged ini paling eksis.



Foto bersama sekaa joged anak

Tidak ada komentar:

Paling Banyak Dilihat