Tradisi Siat Sampian

Yup... Tradisi siat sampian yang dilaksanakan di Pura Penataran Sasih, Pejeng, Bali pada tanggal 27 Februari 2013. Sebelum upacara puncak wali ini dilaksanakan dimulai dengan tari-tari wali lainnya. Mulai pagi sudah diadakan tari rejang dewa dan juga tari baris gede. Setelah hari beranjak makin siang beberapa ritual lainya dilaksanakan oleh para sutri (permas) dan juga parekan diantaranya berkeliling pura dan juga tradisi obak-ombakan. Permas merupakan sebutan pengayah bagi para wanita dan mereka biasanya mengenakan busana khusus kebaya putih dan kain hitam sedangkan parekan merupakan pengayah pria dengan busana serba putih.

Siat sampian kali ini dilaksanakan dalam rangka odalan padudusan agung yang dilaksanakan di pura setempat. Acara berlangsung dalam suasana seluruh areal pura dipenuhi dengan geboga-gebogan yang berukuran tinggi-tinggi. Setelah permas dan parekan berkeliling pura beberapa kali dengan gerakan menari mereka akhirnya mulai mengambil sampian yang tadinya sudah dilepaskan dari dangsil-dangsil yang ada di areal pura. Mereka semua mengambil sampain yang mulai layaknya memecutkan kepada rekan-rekan mereka. Acara sejenis perang ini terjadi sangat singkat sebelum acara selesai.

Setelah acara siat sampian ini selesai, dilaksanakan ritual selanjutnya adalah sesuhunan tapakan yang murwa daksina. Satu persatu sesuuhan diturunkan ke halaman pura dan mulai mengelilingi pura sebanyak tiga kali. Saking banyaknya pamundut yang ada makan perjalanan mengelilingi pura ini berjalan begitu alon. Dan acara pun selesai selanjutnya warga mulai pulang kerumah masing-masing. Upacara odalan masih berlangsung beberapa hari kedepan.


Siat sampian


Tari Rejang Dewa


Tari Baris Gede


Nenek-nenek yang sedang ngobrol dengan latar gebogan.


Tarian dari permas (sutri)


Tapakan yang melaksanakan murwadaksina.


Suasana saat ibu-ibu menjunjung gebogan.

Tidak ada komentar:

Paling Banyak Dilihat