Desa yang terdiri dari beberapa banjar dibagi beberapa tahapan. Jadi di setiap banjar disambut dengan banjar bersangkutan baik dengan tetabuhan dan umat yang menghaturkan banten.
Disepanjang perjalanan banyak masyarakat yang menghaturkan berbagai banten dan persembahan lainya, banyak juga yang menaruh berbagai jenis logam dijalanan yang dilalui iringan Ida Betara. Selanjutnya masyarakat diberikan sejenis benang keselamatan dan tirta (air suci).
Suasana hujan tidak mengendurkan semangat warga untuk menghaturkan bakti.

Pemasangan benang tri datu sebagai simbul keselamatan bagi para warga.

Tidak hanya warga binatang juga ikut dalam prosesi berjalan mengelilingi desa.

Warga tampak di depan masjid untuk bersembahyang saat Ida Betara melewatinya.

Berbagai jenis uang logam lama diletakan pada jalan yang dilalui Ida Betara.

Saat Galungan ini tampak buruh galian masih bekerja, yang seharusnya hari libur untuk daerah Bali.

Persembahan banten oleh warga di salah satu banjar yang merupakan bagian dari Desa Baturiti.

Perjalanan umat melewati hutan kecil yang ada di desa.

Seorang nenek mempersembahkan banten.

Ibu-ibu PKK mempersiapkan nasi yasa setelah selesai warga mengelilingi desa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar