Yup... Pentas Wayang Wong Tejakula di Santrian, Sanur, Bali pada 15 Februari 2015. Pentas juga ditampilkan tari kekebyaran asal Buleleng seperti Tari Cendrawasih, Tari Margapati, Tari Palawakya dan Tari Teruna Jaya.
Wayang Wong
Wayang Wong
Wayang Wong
Tari Cendrawasih
Penari Cendrawasih berbusana layaknya mengikuti keindahan dari burung cendrawasih. Biasanya dengan ekor berwasna kuning. Memakai mahkota (gelungan) dengan berbentuk burung, kepala menghadap depan dan sayapnya terhempak ke samping. Penari juga mengenakan gelang yang melekat di kedua lengan dan pergelangan tangan.
Gerak tari mengikuti burung cendrawasih, yang mungkin banyak terdapat di daerah Indonesia timur seperti di Papua dan sekitarnya. Penarinya biasanya gadis-gadis yang berpasangan. Gerak terkadang melakukan lompatan-lompatan kecil dan memamerkan ekornya. Terihat dari tarian ini mereka layaknya burung yang saling bercanda, merpindah dari dahan ke ranting dan mereka sangat menikmati keindahan alam bersama teman dan pasanganya.
Tari Cendrawasih bisanya dipentaskan saat acara-acara tertentu sebagi tontonan kepada warga. Terlihat dibawakan saat pesta kenaikan kelas, pentas seni tari dan beberapa acara lain untuk memberikan tontonan.
Tari Margapati
Tari Mregapati atau sering disebut dengan Tari Margapati mengisahkan tentang raja hutan. Dari katanya mrega berarti binatang dan pati berarti raja. Raja hutan (singa) yang sedang memburu mangsa. Tari ini biasanya ditarikan oleh seorang putri dengan gerakan seperti lelaki atau sering disebut dengan bebancihan. Gerakan yang cepat dan agresif jauh dari kesan putri yang lemah lembut.
Tari Palawakya
Tari Palawakya tergolong sangat unik dan sulit dibwakan karena merupakan gabungan dari beberapa seni seperti seni tari, karawitan, dan kesenian Kekawin(bernyanyi Bali). Untuk membawakan Tari Palawakya ini, maka penari penarinya tidak hanya mampu menari, makidung (kekawin Palawakya) serta pintar memainkan gamelan terompong.
Tari Teruna Jaya dibawakan oleh Ni Penek
Tari Teruna Jaya mengenakan busana yang bernuansa ungu tua dengan prada emas. Kepala dihiasi dengan udeng (pengikat kepala). Dalam menari juga menggunakan kipas. Pakaian dan kain (kamen) juga berhisakan dengan prada emas. Kain di pinggir kiri diberikan kancutan (kain lebih).
Tarian ini terbiasa dengan gerakan tunggal dalam artian walaupun ditarikan oleh lebih dari satu orang tidak akan ada interaksi sesama penari. ditarikan oleh seorang puteri dengan gerak gerik seorang putera ini sering dikatakan dengan tari bebancihan. Tarian ini menggambarkan seseorang yang baru beranjak dewasa, terkensan agak emosional memamerkan diri. Ini terlihat dari gerak tari yang begitu cepat, dengan lirikan mata yang tajam dan selalu was-was melirik ke segala arah.
Teruna Jaya biasa dibawakan saat pentas-pentas seni, baik bersifat hiburan maupun formal. Tarian ini masih banyak bisa dijumpai saat acara-acara di Bali, tetap lestari sampai sekarang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Paling Banyak Dilihat
-
Yup... Pantai Kusamba yang berada di Kabupaten Klungkung ini memang memberikan kesegaranya untuk siapa saja yang berkunjung ke sana. Pantai ...
-
Yup... Mapeed di Sukawati, Gianyar pada tanggal 14 April 2012. Ratusan umat melintasi jalan desa setempat dengan berbusana adat Bali. Ibu be...
-
Yup... Tari Legong Kuntul saat parade semara pagulingan oleh Sanggar Sangita Mredangga Desa Batuagung, Jembrana pada Pesta Kesenian Bali (PK...
-
Yup... Upacara di Bali selalu ada yang menarik untuk didokumentasikan. Salah satunya para penari saat mengiringi upacara. Kal ini pada tangg...
-
Yup... Pertunjukan Tarian Bali anak-anak di Denpasar, Bali pada 24 Mei 2015. Tari Pendet Tari Condong Tari Oleg Tambulilingan Be...
-
Yup... Pawai budaya yang dilanakan di seputaran lapangan puputan badung, Denpasar tanggal 23 September 2012. Pawai Utsawa Bali sani merupaka...
-
Yup... Pertunjukan Maha Bandana Prasadha kesenian klasik oleh Sekaa Kesenian Klasik Gambang Manikasanti Banjar Kedaton, Kelurahan Tonja Denp...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar