Yup... Pentas seni tari anak-anak di Bali pada 2 Februari 2014.
Kesenian Janger
Penampilan dai penari jangger memang eksentrik. Terlihat para pemain yang gadis biasa disebut dengan janger dan pemain pria yang dikatakan dengan kecak. Para gadis biasanya mengenakan mahkota, membawa kipas dan juga dari segi pakian sangat indah dengan dilengkapi selendang. Tak kalah dengan penari kecak mereka juga mengenakan mahkota udenga, gelungan melingkar di leher berupa badong juga dengan pakaian yang unik. Kecak dan janger biasanya seragam dan menyesuaikan keserasian masing-masing.
Disamping gerak tari Bali yang dipentaskan, kesenian pergaulan ini juga diiring nyanyian serempak dari masing-masing penari. Lebih terbiasa nyanyiannya bersahutan. Dalam perkembangan gerak-gerak kesenian ini begitu bervarian, dimunculkan gerak-gerak baru untuk menjaring penonton agar tidak monoton, walaupun dengan pakem yang sama. Gerak goryang kanan-kiri penari saat berdiri. Penari jangger biasa jalan di tempat dengan memainkan kipasnya juga selndang dikibaskan layaknya sayap burung. Kecak juga gaya jalan di tempat dengan gaya satu tanggan di pinggang dan tangan yang lainya digerakan di depan dada secara bergantian. Begitu juga saat duduk kecak dengan bersila dan janger bersimpuh dengan terus bergerak dan bernyanyi.
Kesenian ini biasanya ditampilkan dalam acara-acara seni pertunjukan tradisi, kelulusan sekolah, dan juga hiburan di desa-desa. Pemainya saat sekarang mulai dari kumpulan anak-anak, ramaja dan bahkan sering juga dijumpai kesenian dibawakan oleh orang yang lanjut usia. Kesenian dibawakan dalam suasana suka cita, layaknya tarian untuk pesta semua bergembira. Biasanya yang membedakan adalah jenis nyanyian yang dibawakan. Misal anak-anak lebih sering menyanyikan tentang pelajaran masa-masa bermain dan juga tentang sekolah. Untuk remaja terbiasa membawakan nyanyian tentang cinta. Untuk yang usia lanjut nyanyian tentang pengalaman hidup, dan perbuatan-perbuatan agar bisa hidup dengan baik.
Konon kesenian janger ini moncul di Bali berkisar tahun 1930-an. Saat itu hanya dipentaskan oleh muda-mudi saja. Kesenian Janger ini mengalami pasang surut, pada akhirnya di tahun 1960 lagi mulai banyak ditarikan, sungguh sayang kesenian ini dipakai untuk saling sindir dalam persaingan politik. Beberapa daerah di Bali mulai membentuk sekaa (kelompok) tetap dalam kesenian ini, yang sebelumnya jika akan ada pentas baru dikumpuklan para pemainnya. Beberapa sekaa yang konon terkenal adalah dari daerah Sibang, Tabanan, Singapadu, Metra. Yang menarik lagi di daerah Metra kesenian ini dijadikan kesenian sakral layaknya sanghyang, lebih dikenal dengan sanghyang janger maborbor. Para pemain biasanya bergulingan di bara api, sampai makan api.
Gerak senam sehat oleh anak-anak.
Tari moderen, menampilkan anak-anak berpasangan menari dan bersahabat dengan alam.
Tari Puspanjali
Busana penari tampak begitu indah dan menarik untuk dilihat. Warna-warni yang yang tampak mencolok dan hidup menjadikan tarian ini daya tarik sendiri. Asesoris rambut yang penuh dengan bunga dan juga emas-emasan memberi kesan yang beda. Gelang di pergelangan tangan dan juga kain dan dimodifikasi juga layaknya saya yang hanya berada di sebelah kiri saja. Sabuk besar, badong dan juga selendang melintang di bahu menjadi ciri dari tari penyambutan ini.
Para gadis secara berkelompok bisanya menarikan tarian ini. Tari penyambutan untuk para tamu yang datang dengan gerak yang mendayu-dayu, lemah gemulai tidak ada gerakan yang keras dan ekpresif. Mukin layaknya menebarkan pesona sehingga para penonton tidak mau beranjak untuk menyaksikan tarian ini sampai tuntas. Rasa hormat dan juga simpatik kepada para tamu yang hadir sebagai tujuan utamnya.
Puspanjali dipentaskan sebagai awal acara dalam pertunjukan seni. Juga sering ditarikan saat ada tamu-tamu luar daerah yang datang. Tarian selamat datang ini sampai saat ini masih tetp lestari dan banyak dijumpai di setiap daerah di Bali. Tebiasa juga kelompok-kelompok seni atau sanggar selalu mengajarkan tarian ini.
Kata Puspanjali berasal dari kata puspa yang berarti bunga dan anjali bermakna menghormat. Tari Puspanjali merupakan tarian kehormatan untuk menyambut tamu yang digambarkan dengan keindahan bunga, hormat dari penyambut dan juga yang disambut.
Gerak tari moderen, anak-anak dengan busana berjilbab.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Paling Banyak Dilihat
-
Yup... Pantai Kusamba yang berada di Kabupaten Klungkung ini memang memberikan kesegaranya untuk siapa saja yang berkunjung ke sana. Pantai ...
-
Yup... Mapeed di Sukawati, Gianyar pada tanggal 14 April 2012. Ratusan umat melintasi jalan desa setempat dengan berbusana adat Bali. Ibu be...
-
Yup... Tari Legong Kuntul saat parade semara pagulingan oleh Sanggar Sangita Mredangga Desa Batuagung, Jembrana pada Pesta Kesenian Bali (PK...
-
Yup... Upacara di Bali selalu ada yang menarik untuk didokumentasikan. Salah satunya para penari saat mengiringi upacara. Kal ini pada tangg...
-
Yup... Pertunjukan Tarian Bali anak-anak di Denpasar, Bali pada 24 Mei 2015. Tari Pendet Tari Condong Tari Oleg Tambulilingan Be...
-
Yup... Pawai budaya yang dilanakan di seputaran lapangan puputan badung, Denpasar tanggal 23 September 2012. Pawai Utsawa Bali sani merupaka...
-
Yup... Pertunjukan Maha Bandana Prasadha kesenian klasik oleh Sekaa Kesenian Klasik Gambang Manikasanti Banjar Kedaton, Kelurahan Tonja Denp...
-
Yup... Tari Rejang dan Baris Wayang dari Sekaa Baris Wayang Pura Dalem Lumintang, Pemecutan Kaja, Denpasar pada Pesta Kesenian Bali ke-34 ta...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar