Yup... Dalam menyambut Hari Nyepi Caka 1031, di hari pengrupukan (satu hari sebelum Nyepi) di Kuta diselenggarakan lomba ogoh-ogoh. Lomba yang diikuti 13 peserta ini memang sangat memukau. Biarpun di bali dihimbau untuk tidak mengadakan kegiatan ogoh-ogoh karena menjelan pemilu, tetapi di daerah Kuta tetap dilaksanakan ini karena menyangkut pariwisata.
Ogoh-ogoh yang sangat menarik untuk dinikmati.
Ogoh-ogoh dengan ukuran raksasa.
Setiap perempatan digelar pecaruan ataupun tawur pada hari pengerupukan.
Ogoh-ogoh menampilkan wajah wajah yang sangar dan seram.
Ogoh-ogoh yang begitu detail dalam pembuatanya.
Ogoh-ogoh yang ditarikan.
Ogoh-ogoh diarak keliling desa.
Lomba juga menampilkan kisah pewayangan.
Para pemuda mengarak ogoh-ogoh dengan pakian seragam.
Para anak-anak membawa bobok (obor) sebagai penerangan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Paling Banyak Dilihat
-
Yup... Iringan ibu-ibu mnejunjung haturan menuju pura, tradisi maleladan (mapeed) saat upacara di Bali pada 1 Juli 2015.
-
Yup... Bupati Gianyar Tjok Oka Artha Ardana yang akrab disapa Cok Ace bergabung dengan sekaa geguntangan dalam memeriahkan Pesta Kesenian Gi...
-
Yup... Parade baleganjur yang dilaksanakan di Kota Denpasar, Bali pada tanggal 20 Mei 2012. Diikuti beberapa sekaa baleganjur di Kota Denpas...
-
Yup... Berbagai jenis patulangan (tatulangan) yang digunakan dalam setiap pangabenan di Bali. Patulangan ini biasanya berbentuk binatang dan...
-
Yup... Menonton tari-tari Bali oleh anak-anak di Denpasar pada tanggal 29 Januari 2012. Penari Tenun sebelum pentas Senyum Penari Tenun sebe...
-
Yup... Parade ngelawang pada Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-36 di depann Gedung Kriya, Taman Budaya Bali pada 22 Juni 2014.
5 komentar:
Kejujuran penilain jadi tanda tanya....
apakah akan terus seperti ini?????
ya.. semoga tidak dengan diadakan cap juri..
Penilaian cuman salah satu tujuan kecil, tujuan utamanya bisa menghibur penonton. Semua ogoh-ogoh memang terlihat bagus saat itu.
mga smua ni bisa trus dperthankan,,sbagai tradisi yang baik!!!!!!
Bojes, semoga tradisi ini bisa tetap eksis.
Posting Komentar