Budaya Dug-dug Mong

Yup... Budaya Dug-dug Mong di Batuyang, Bali pada tanggal 6 Januari 2013. Budaya sesuhunan yang mengelilingi desa diiringi dengan gambelan kendang dan kemong. Dari suara kendang dan kemong ini konon masyarakat lebih mengenal tradisi ini dengan nama 'dug-dug mong'. Budaya yang adi luhung ini ditujukan untuk menetralisir keadaan desa dari marabahaya dan juga mohon keselamatan dan kesejahteraan dari Yang Kuasa.

Dari pagi masyarakat sudah mulai mendatangi pura untuk menghaturkan bakti. Suasana makin ramai ketika hari sudah semakin siang, tabuh rah sudah mulai digelar begitu juga suara kul-kul sudah mulai bertalu-talu bakal segera dimulainya tradisi dug-dug mong. Satu persatu tapakan berupa barong dari beberapa pura datang menuju sisi luar Pura Penataran, Desa Batuyang. Setelah semua berkumpul barong-barong dengan umat mengadakan pecaruan agung kemudian bersiap berkeliling desa. Tapakan berjalan beriringan diikuti warga desa dan di setiap perempatan berhenti dilaksanakan persembahyangan. Setelah waktu sore akhirnya iring-iringan sampai di ujung desa, dilakukan persembahyangan terakhir dan barong-barong kembali ke pura masing-masing.


Membunyikan kul-kul guna mengumpulkan warga, segera memulai tradisi dug-dug mong.


Tabuh rah, segera acara dimulai.


Suasana yang tampak panas, anak-anak mulai mencari tempat teduh dan kipas-kipas.


Gambelan kemong dan kendang, konon ini yang mengeluarkan bunyi dug-dug mong.


Sesuhunan saat mengitari desa.


Persembahyangan di setiap perempatan dan ujung desa.

Tidak ada komentar:

Paling Banyak Dilihat